Follow Me !

Kamis, 18 Oktober 2012

Biografi Eyes Set To Kill

Eyes Set To Kill dibentuk oleh Alexia dan Anissa Rodriguez pada tahun 2004. Eyes Set To Kill adalah sebuah band beraliran post-hardcore yang barasal dari phoenix Arizona. Alexia dan Anissa Rodriguez memulai band ini di tahun 2004 dan Lindsey Vogt lah yang sebagai vokalis asli nya, namun setelah dia pergi karena alasan pribadi Alexia mengambil alih sebagai vokalis dan gitaris. Gabungan antara scream dan suara lembut wanita menjadi ciri khas tersendiri bagi Eyes Set To Kill.
  Asal nama band ini sendiri berasal dari syair-syair puisi alexia waktu di SMA, isi dari puisi itu tentang seorang kriminal yang matanya diatur untuk membunuh dan bagaimana ia bertekad untuk mencapai tujuannya. Ungkapan “Eyes Set To Kill (ketika mata-mata itu ditetapkan untuk membunuh)” berarti untuk menjadi benar-benar ditentukan dan berjuang untuk apa yang di yakini, dan tidak menyerah pada mimpi untuk apa pun atau siapa pun.
Biografi
 Pada awal 2006, tiga orang bergabung dengan Eyes Set To Kill, mereka adalah Alex Torres, (gitar), Brandon Anderson (vokal), dan Brett Litzler (drum). Kombinasi awal yang mereka temukan ternyata hanya sementara, dan selama beberapa bulan kemudian, band ini terus mengalami perubahan pada lineupnya . Eyes Set to Kill terus aktif walaupun kehilangan separuh dari anggota mereka, dan mereka terus melanjutkan untuk merekam sebuah EP pada tahun 2006 dengan Arizona Larry Elyea dan studionya, Minds Eye Digital.
When Silence is Broken, the Night is Torn (2006) 
  EP Original Pertama Eyes Set to Kill yang menampilkan gitaris Alex Torres dan vokalis asli, Lindsey Vogt. Album ini menampilkan sepuluh lagu (enam di antaranya direkam ulang untuk Full album, Reach), EP terjual 11.000 unit, dan tercatat di Mind's Eye Digital Recording Studios di Glendale, AZ bersama Larry Elyea. 
Mereka kemudian melakukan tur pada pembukaan Hot Zippo Tour untuk Papa Roach dan Co-Headliners Hed PE.

Reach (2007-2008)


  Eyes Set To Kill membuat debut Full Albumnya, Reach, dirilis 19 Februari 2008. Single pertama dari album ini "Reach", dengan single mereka sebagai berikutnya "Darling". 
Album ini sukses mencapai hit # 29 di Billboard  Heatseekers dan # 77 pada Billboard Music Independen pada tahun 2008 & mampu terjual sebanyak 1900 kopi pada minggu pertama.
The World Outside (2008-2009)
 

 
Album kedua Eyes Set To Kill , The World Outside, dirilis 2 Juni 2009. Sebelumnya, pada tanggal 23 April 2009, mereka meluncurkan lagu "Heights" di halaman Myspace mereka. Kemudian mereka mengajak Craig Mabbitt sebagai vokalis tamu pada Clip lagu "Deadly Weapons".
  The World Outside terjual hingga 2.400 kopi di Amerika Serikat pada minggu pertama rilis. Bahkan, menurut Nielsen SoundScan, The World Outside naik ke # 9 di Billboard Heatseekers dan # 26 di chart Album Independen.

  Pada tanggal 7 Juli 2009, diumumkan bahwa Alexia akan merekam sebuah EP akustik karena terinspirasi untuk melakukannya setelah menyanyikan lagu "Come Home". Rekaman dimulai pada tanggal 8 Juli 2009. EP akustiknya dibuat sebagai Limited Edition dan hanya tersedia di pameran mereka.

  Pada tanggal 25 Maret 2010 di Icon di Pocatello, Idaho. Mereka mengumumkan bahwa mereka telah selesai merekam album ketiga mereka, tapi tidak mengumumkan tanggal rilis. Namun, pada tanggal 26 Maret 2010, di Pengadilan Kilby di Salt Lake City, Utah, (Jesse Perez ada di sana dan mendengar pengumuman itu) mereka mengumumkan bahwa album baru akan dirilis pada Juni 2010.
Broken Frames (2010-2011) 
http://www.ladiesofrock.com/Alexia_Anissa_Rodriguez_Picture_3.jpg
   Album Ketiga mereka, yang berjudul Broken Frames, dirilis pada tanggal 8 Juni 2010. Single pertama dari album ini adalah "All You Ever Knew", dan dirilis pada 1 April 2010 pada revolvermag.com dan di halaman MySpace mereka. 
  Brandon Anderson telah mengundurkan diri dari band, "berhenti demi seorang gadis, tapi bukan hanya itu. Pita suaranya benar-benar telah rusak dan ia tidak bisa berteriak lagi," kata Caleb (Drummer).
  Frontwoman Alexia mengatakan , "Saya punya banyak kenangan yang saya ingin lupakan Jadi saya ingin mendasarkan tema lagu dengan perasaan saya sekarang. Ketika seorang teman saya Pergi. Saya Patah hati, saya kehilangan kepercayaan pada waktu itu, dan aku telah membuat kesalahan yang bahkan tidak bisa saya hitung lagi. Jadi semua kenangan ini menginspirasi saya untuk menulis tentang mereka di album ini. Kami benar-benar ingin lagu ini lebih berkembang dibandingkan dengan lagu-lagu pada Album The World Outside. Broken Frames adalah lagu pertama kami yang selesai direkam dan lagu inilah yang kami gunakan untuk tema Album. Jadi saya rasa kamu bisa menyebutnya sebuah album konsep yang berisi tentang apa saja yang ingin kami lupakan . Lagu "Ryan" adalah lagu yang menceritakan tentang guru gitar Alexia, yang mengajari hampir semua yang ia ketahui. Alexia mengatakan "dia orang yang selalu bahagia, tapi tidak di bagian dalam, kurasa." Suatu hari ketika Alexia pergi untuk les Gitar, dia tidak ada dan kemudian Alexia menemukan dia menembak dirinya sendiri di dada. Dan Alexia benar-benar ingin menulis lagu tentang dia di album ini. Anissa menulis bagian piano di lagu tersebut.

   Kemudian Eyes Set To Kill menyatakan di Twitter bahwa mereka akan memainkan
2 lagu baru di The Chain Reaction, Anaheim, CA (20 Maret 2011). Mereka bermain dengan Rosalynn, Black Veil Brides, Confide, dan From First to Last. Salah satu lagu barunya adalah "Where You Wanna Be".

Pada 2 Maret 2011 diumumkan bahwa Eyes Set To Kill akan bermain Vans Warped Tour 2011.
 

Underground Sounds (2010-2011)






   Pada tanggal 12 Oktober 2010, Alexia "Lexia" Rodriguez merilis debut solo album yang berjudul "Underground Sounds." Album ini mencakup beberapa lagu ESTK itu seperti "Come Home," dengan versi akustik. Single perdana dari "Reach" dan sebuah cover dari Radiohead "Climbing Up the Walls". Pada tanggal 26 Oktober 2010, "Let Me In" dirilis sebagai single pertama Lexia dengan video di dalam album solo pertamanya "Lexia : Underground Sounds". Lagu ini ditampilkan sebagai bonus lagu dari album ketiga mereka, Broken Frames.  
  Pada tanggal 27 Januari 2011, di sebuah blogspot ditulis oleh Alexia Rodriguez, ia mengungkapkan kepergian Greg Kerwin. Pengganti Greg pada gitar untuk tur mereka di Alaska adalah David Molina.
White Lotus (2011-present)
  Band ini berada di Horror Nights Tour bersama Aiden, Get Scared, Vampires Everywhere, and Dr. Acula dari 13 Mei-23 Juni.

  Eyes Set To Kill masuk studio di Ocala, FL dengan produser Andrew Wade untuk merekam album baru pada tanggal 27 April. Hal itu dinyatakan pada 11 Mei bahwa LP baru telah selesai. Lagu pertama yang dirilis adalah "The Secrets Between" dan akan di buat CD Kompilasi Warped Tour 2011 pada tanggal 7 Juni 2011. Diumumkan bahwa lagu akan streaming di www.revolvermag.com pada 7 Juni 2011 dan diluncurkan pada 10 Juni 2011.

   Hal itu disampaikan pada 30 Mei bahwa LP dengan bejudul "White Lotus".  Pada tanggal 7 Juni 2011 Eyes Set To Kill mengumumkan bahwa mereka memulai rekaman dengan
label mereka sendiri, Forsee Records. Dan tidak bersama Breaksilence Records lagi. Mereka akan merilis White Lotus melalui label mereka sendiri Forsee Records bersama Maphia Entertainment pada tanggal 9 Agustus.
Di tahun 2010 Alexia dan Anissa masuk nominasi The Hottest Chicks in Metal di ajang penghargaan Revolver Golden God Awards.

 Personil Eyes Set To Kill saat ini : 
- Alexia Rodriguez (Vokal/Gitar)
- Anissa Rodriguez (Bass)
- Caleb Clifton (Drum)
- Cisko Miranda (Scream/Gitar). 
Sampai saat ini Eyes Set To Kill telah merilis 5 album. 
Current members
  • Cisko Miranda - screamed vocals, guitars (since 2010)
  • Alexia Rodriguez - clean vocals, guitars, synths (since 2003)
  • Anissa Rodriguez - bass (since 2003)
  • Caleb Clifton - drums, samples, percussion (since 2005)
Touring members
  • Justin Whitesel - guitars (2011)
  • David Molina - guitars (2011)
Former members
  • Spencer Merrill - screamed vocals (2003)
  • Austin Vanderbur - screamed vocals (2003–2005)
  • Brandon Anderson - screamed vocals, rhythm guitar, synths (2005–2010)
  • Justin Denson - screamed vocals (2010)
  • Lindsey Vogt - clean vocals (2003–2007)
  • Greg Kerwin - lead guitar (2007–2011)
  • Zack Hansen - rhythm guitar (2003–2005)
  • John Moody - rhythm guitar (2005–2006)
  • Alex Torres - rhythm guitar, backing vocals (2006–2007)
  • Milad Sadegi - drums (2003–2005)
  • David Phipps - drums (2003)

Rabu, 26 September 2012

Lagu baru Avenged Sevenfold (A7X) - Carry On (2012)



Lagu baru untuk seri video game ‘Call of Duty’ . 
Judul lagu : 'Carry On' akan jadi soundtrack 'Call of Duty:
Black Ops II' siap keluar pada 13 November.

A7X sebenarnya sudah nggak asing dengan 'Call of Duty'. 2011 lalu, ‘Not Ready to Die' mereka
buat khusus untuk 'Call of the Dead' expansion pack. Meski nggak ada pernyataan resmi apa
makna dibalik ‘Carry On’, lagu ini sepertinya
terinspirasi dari cerita game ini.

Gambaran hidup yang Avenged Sevenfold lukis
dengan musik mereka tampaknya adalah
pasangan sempurna video game modern,
sehingga nggak heran kalau'Call of Duty' kembali
meminta A7X menjadi pengisi soundtrack.
yang penasaran langsung menuju TKP
 
 
 

Selasa, 25 September 2012

Cradle of Filth Biography





 
Grup Band ini dianggap produk Inggris yang tersukses nomor dua setelah Iron Maiden. Padahal kadang-kadang mereka juga maenin kover dari trek legenda Iron Maiden seperti “Hallowed Be Thy Name” ataupun “Fear of The Dark”. Marilah kita bercerita mengenai asal muasal grup Vampiric ini. Cradle of Filth tercatat lahir di Ipswich, Suffolk, yang juga dikenal sebagai kota legenda para penyihir di Inggris. Awal berdirinya pada tahun 1991, dengan desainer utama kakak beradik Paul Ryan dan Benjamin Ryan. Keinginan mereka untuk membentuk sebuah band cukup serius sehingga mereka mengajak Daniel Lloyd Davey, Jon Richard dan Darren White untuk bergabung. Singkat kata terbentuklah formasi awal Cradle of Filth yang terdiri atas Paul Ryan (gitar), Benjamin Ryan (keyboard), Jon Richard (bass), Darren White (drum) dan Daniel L. Davey (vokal). Pada saat itu mereka bermain di genre Death Metal. Proses rekaman pertama mereka dilakukan pada tahun 1992. Awalnya mereka membuat sebuah split berjudul “A Pungent and Sexual Miasma”. Selain split, pada tahun yang sama mereka mengeluarkan 4 demo, antara lain “Orgiastic Pleasures Foul”, “The Black Goddess Rises”, “Invoking The Unclean” dan “Total Fucking Darkness”.Secara keseluruhan, demo-demo mereka masih dominan di Death Metal, walaupun sudah muncul bibit-bibit symphonic di opus mereka. Dua tahun berselang, label Cacophonus tertarik dengan demo mereka dan akhirnya mereka teken kontrak dengan label tersebut dan mengeluarkan album full-length pertama mereka, “Principle of Evil Made Flash”.Suatu opus klasik dari Cradle of Filth. Permainan mereka telah membelot ke Black Metal pada album ini. Bahkan mereka berani bereksperimen dengan memasukkan unsur orkestra dan choir di dalam album ini sehingga didapatlah istilah Symphonic-Black Metal untuk album ini. Hanya saja sound yang dihasilkan album ini masih kental dengan Black Metal klasik yang “mentah” dan chaos. Tapi pada tahun pertama kesuksesan mereka ini, Paul Ryan dan Benjamin Ryan hengkang dari COF dan membentuk Blood Divine. Posisi mereka ditutupi oleh Gian Piras dan Damien Gregori.

"Kemudian pada tahun 1996, “Dusk…and Her Embrace”, album kedua mereka rilis. Pada album ini mereka menghasilkan permainan yang lebih matang daripada di album pertama mereka. Bahkan ada yang menganggap album ini merupakan opus terbaik mereka. Permainan Symphonic mereka bercampur dengan aroma Gothic yang gak pernah mati di kegelapan. Lalu dua tahun setelahnya, mereka merilis sebuah album yang dapat dianggap legendaris, “Cruelty and The Beast”. Album mereka kali ini secara khusus terkonsep untuk menceritakan kisah nyata seorang Countess Hungaria bernama Elizabeth Bathory yang hobi mandi darah gadis muda. Korban sang Countess ini lebih dari 600 jiwa dan semuanya mati kehabisan darah karena lehernya digorok dan digantung terbalik di atas bathtub sang Countess. Sang vokalis, Dani Filth (demikian namanya disebut), begitu mengagumi sang Countess, seperti yang tersirat di lirik “Bathory Aria”, salah satu trek terpanjang di album ini.

"Setahun setelahnya, COF merilis sebuah Extended Playing (EP) berjudul “From The Cradle To Enslave” yang berisi 6 trek original dan 1 trek bonus. EP ini menandakan bangkitnya ego sang leader, Dani Filth.

"Lalu pada tahun 2000, COF kembali merilis album konsep “Midian”.Bedanya pada album konsep ini mereka bercerita tentang tokoh fiksi di novel karya Lovercraft, yaitu seorang psycho yang doyan membunuh tanpa sebab dan yang meyakini akan mendapatkan kebenaran dirinya di gerbang Midian.Album ini merupakan pijakan awal bagi COF yang melakukan world tour.

"Kemudian pada tahun 2001, album “Bitter Suites to Succubi” rilis.Tapi album ini tidak mendapatkan respon yang baik dari para anggota The Order of Dragon, fansclub resmi COF.
Selanjutnya, pada tahun 2002 mereka merilis album live dalam 2 versi, yaitu “Eleven Burial Masses” dan “Live Bait For The Dead”. Versi pertama merupakan murni album live, sedangkan yang kedua adalah album live yang ditambah 8 trek bonus, yang kebanyakan adalah versi remix dari trek-trek mereka di album-album sebelumnya.

"Pada titik ini, COF terlihat seperti tidak bertaring lagi.Banyak yang meragukan output mereka selanjutnya. COF seakan mengerti apa yang dikatakan orang-orang lalu merespon dengan merilis “Damnation and a Day” pada tahun 2003. Album mereka ini pada dasarnya memiliki konsep, tapi tidak mengenai seorang tokoh, melainkan mengenai kitab Wahyu di dalam Perjanjian Baru. Kebanyakan bercerita tentang kejatuhan manusia dan hari penghakiman, suatu tema yang apokaliptik. Yang perlu dicatat pada album ini adalah gaya permainan mereka yang mulai membelot ke Extreme Metal karena mereka tidak lagi bermain sepenuhnya di Sympho-Black. Album ini menandai perubahan yang dilakukan COF pada musik-musiknya ke depan. Tidak sedikit pula yang mengidolakan album ini.

"Setelah mengguncang dunia dengan “Damnation and a Day”, pada tahun 2004 COF merilis “Nymphetamine”. Di album ini, Dani Filth menggandeng Liv Kristine-leader band Gothic Metal asal Jerman, Leaves’ Eyes-untuk berduet dalam trek yang sama dengan nama album ini. Duet yang mereka ciptakan cukup indah, bagaikan Beauty and The Beast dalam skenario Gothic. Vokal soprano yang anggun milik Liv bercampur growl ala Dani yang mirip makhluk malam yang tersayat. Tercatat terdapat 2 trek Nymphetamine di album ini, yaitu versi Fix dan versi Overdose. Versi Fix merupakan trek asli duet antara Dani dan Liv. Sedangkan versi Overdose adalah versi extreme dari Nymphetamine, walaupun pada tengah-tengah trek, versi Fix tetap dimasukkan. Singkatnya, “Nymphetamine” cukup sukses di pasaran, bahkan menjangkau telinga-telinga metal amatir dengan ramuan Extreme-Gothic Metal.

"Kemudian 2 tahun berselang, album ke-8 mereka rilis.”Thornography” yang sebelumnya dudahului dengan EP “Thornographic” ini tidak sesukses “Nymphetamine”. Di dalam album ini, trek “Tonight In Flames” dan “The Foetus of A New Day Kicking” menjadi ciri khas album ini. Walaupun begitu, banyak “fans tua” COF yang mencibir trek “The Foetus of A New Day Kicking”. Hal ini wajar saja karena COF sudah “kehilangan” ciri khas mereka dulu. Banyak dari fans mereka yang mengatakan bahwa COF bukan lagi milik fans COF, tapi milik para poser dan emo (hahahahahaha,coz WE, METALHEADs, hate posers and emos…POSER=SUCK,EMO=GAY).

"Melihat kenyataan ini COF ingin membayar kesalahannya dengan mengeluarkan album terbarunya untuk 2008, “Godspeed On The Devil’s Thunder”. Untuk pertama kalinya sejak album “Cruelty and The Beast”, COF merilis album konsep mengenai seorang tokoh non-fiksi. Tokoh yang diceritakan di album ini adalah seorang bangsawan Perancis bernama Gilles de Rais. De Rais merupakan seorang peraih Nobel yang tidak terkenal dan juga seorang pejuang Perancis yang pernah bertarung melawan Inggris bersama Joan of Arc, wanita Perancis yang berjuang demi Perancis atas dasar penglihatan rohaninya. Yang menjadi titik penceritaannya tentu saja bukan cerita bagaimana De Rais mendapatkan nobel tersebut, tapi bagaimana bangsawan itu berubah menjadi pembunuh berantai dengan kelainan seksual dan akhirnya menjadi seorang satanis. Ramuan yang diberikan COF di album ini cukup atmosforik.Walaupun tidak seperti “Cruelty and The Beast” tapi unsur Symphonic, yang beberapa tahun belakangan ini hilang di opus-opus COF dapat ditemukan. Semoga saja album ini bisa mengobati kekecewaan sebagian besar “fans tua” COF.

"Pada saat ini formasi COF diisi oleh Daniel L. Davey a.k.a Dani Filth (vokal), Paul Allender (gitar), Dave Pybus (bass), Martin Å karoupka a.k.a Marthus (drum) dan seorang backing vokal loyal, Sarah Jezebel Deva. Untuk keyboard dan lain-lain, biasanya bersifat additional, seperti Rosie Smith yang sering diajak sebagai live keyboardist.

Satu-satunya anggota asli COF hanya Dani Filth.Itulah mengapa Dani Filth “memegang” band ini.

"Satu lagi yang menjadi ciri khas COF adalah betapa hobinya label mereka mengeluarkan album-album versi special edition, limited edition ataupun edisi-edisi tertentu lainnya. Contohnya “Cruelty and The Beast : Celtic Cross Edition”, “Midian : Japanese Edition”, “Nymphetamine : Special Edition”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe Japanese Edition” bahkan album mereka yang baru keluar beberapa hari telah beredar versi terbatasnya, “Godspeed On The Devil’s Thunder : The Life and Crime of Gilles de Rais (Limited Edition)”. Padahal kebanyakan trek yang dijadikan bonus tersebut hanya sedikit yang merupakan trek baru.Seringkali trek yang diberikan cuma berasal dari album sebelumnya ataupun versi demo. Musikalitas mereka kadang tidak murni, tidak lagi idealis karena terlalu dicampuri industrialisme. Yah…whatever. They’re just human, no perfect (but Dani thinks that he’s a vamp :P). At last, mereka tetap memberikan sumbangsih dalam dunia metal. Keep metal in your head ..

Billie Joe Armstrong Banting Gitar Sumpahi Justin Bieber






Jumat (21/9), Green Day melakukan konser di 21's iHeartRadio Music Festival. Namun saat sedang menyanyikan single terbarunya, panitia memasang tulisan besar di belakang penonton, yang memberitahukan bahwa waktunya di atas panggung tinggal 1 menit. Tak ayal, Billie pun emosi dibuatnya.


Dia pun menghentikan konser dan mengomel panjang lebar mengomentari tulisan menyebalkan itu. Dengan penuh emosi, dia pun membanting gitarnya. Sebelum meninggalkan panggung dengan rasa marah, dia pun sempat menyebut nama Justin Bieber.


Gitar warna kuning itu pun tergeletak rusak di atas panggung. ""I'm not f**king Justin Bieber, you motherf**kers. You've got to be f**king joking. I got one minute. One minute left. Now I got nothing left," ungkapnya saat itu.

Jumat, 21 September 2012

Bring Me The Horizon Luncurkan Album Remix 2012



Band Metal Bring Me The Horizon dikabarkan tengah mempersiapkan album baru di tahun 2012. Band asal Sheffield, Yorkshire, Inggris tersebut akan merilis sebuah album remix yang bertitelkan ”The Chill Out Sessions”. album tersebut merupakan rangkuman atas lagu dari album sebelumnya sperti ”There Is a Hell”, ”Believe Me I’ve Seen It” dan juga ”There Is a Heaven”, Let’s Keep It a Secret yang dimix ulang oleh Draper.


Seperti yang dilansir banyak media, Berikut ini adalah pengumuman yang dirilis oleh pihak BMTH : “Coming new years day. Selected tracks from Bring me the Horizons “There is a Hell” remixed by the amazing Draper…. Super chill out style. Perfect for those new years hangovers. Available from bringmethehorizon.co.uk new years day. Get ready.”

Kabar Gembira dari Paramore Untuk Parafamily/Parawhores/Paramorefans




Berita gembira untuk pecintaParamore yang telah menantikan album terbaru mereka! Pihak label, Warner Music, memastikan yang ditunggu akan keluar tahun depan.
Hal itu diyakini melalui press release mereka kepada media. Disebutkan,Hayley Williams dan kawan-kawannya masih berkutat di dalam studio, bekerja keras sambil bersenang- senang menyelesaikan album tersebut.

Diperkirakan oleh pihak label, album akan beredar di pasaran pada Februari 2013.
Sementara sebuah single dipersiapkan di bulan November 2012.
Walaupun masih dalam penggarapan, sepertinya semua orang sangat bersemangat mengenai album ke-empat Paramore. Merayakan hari kasih sayang bulan Februari tahun depan dengan iringan lagu Paramore? Mungkin saja!


Tag: Paramore new album 2013 , berita paramore 2012 , paramore rilis album, kabar gembira dari paramore